Naskahdrama bahasa jawa jaka tarub dan 7 bidadari. Legenda Jaka Tarub memiliki banyak versi dan pengubahan tetapi secara garis besar masih memiliki alur cerita yang sama. TEKS DRAMA JAKA TARUB DAN 7 BIDADARI DALAM BAHASA INGGRIS. Jaka Tarub was very handsome man. Hayati sebagai Ibu Jaka Tarub 3. Ayu sebagai bidadari 1 5. Eva sebagai Jaka Tarub 2.
LegendaJaka Tarub ini, dimainkan oleh tokoh yang bernama Jaka Tarub (pemuda dari tarub), kemudian setelah dewasa dia diberi gelar "Ki Ageng Tarub". Ki Ageng Tarub ini dianggap sebagai leluhur dinasti mataram, yang menjadi penguasa politik tanah Jawa sejak abad ke-7 sampai saat ini. Peristiwa ini terjadi di daerdah Widodaren, Gerih, Ngawi.
NaskahDrama Bahasa Jawa 8 Orang Beserta Unsur Intrinsik. 1.Tokoh : 1. Jaka Tarub : M. Ikrom Ramadhani. 8.Amanat : segala sesuatu yang disembunyikan, pasti akan terbongkar. Oleh. karena itu kita harus jujur, dan tidak melanggar amanah. Selain itu, sebagai maunisa, kita harus saling memaafkan. Para Nawang maning guneman ing kayangan.
NaskahDrama Jaka Kendil Bahasa Jawa. Naskah drama bahasa jawa tentang keh idupan. Dan warga desa menjulukinya dengan panggilan joko kendil. Naskah Drama: "Jaka Kendhil Mencari Cinta" - Joglo Drama - Mbah Brata from sejumlah artikel penting tentang naskah ketoprak jaka kendil bahasa jawa berikut ini dan pilih yang terbaik untuk anda.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. 0% found this document useful 0 votes21K views9 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes21K views9 pagesNaskah Drama Cerita Rakyat Jawa Naskah Drama Cerita Rakyat Berjudul 'Jaka Tarub'Jump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Naskah Drama Bahasa Jawa Jaka Tarub Dan 7 Bidadari from Naskah Drama Bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari Naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari adalah sebuah karya sastra klasik yang memiliki unsur kebudayaan lokal. Naskah drama ini memiliki banyak versi yang berbeda, tetapi semuanya memiliki tema utama yang sama, yaitu kisah cinta antara Jaka Tarub dan 7 bidadari. Naskah drama ini telah menjadi salah satu karya sastra asli Indonesia yang paling populer di seluruh dunia. Naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari bercerita tentang Jaka Tarub yang terlahir dari suatu desa di Jawa dan terlahir sebagai seorang anak laki-laki yang berbakat. Dia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan, dan memiliki keahlian yang luar biasa dalam menyanyi. Suatu hari, ia bertemu dengan 7 bidadari, yang datang untuk mendengarkan suara yang indah yang dia miliki. Mereka jatuh cinta, dan setelah itu, mereka menikah. Siapa sebenarnya Jaka Tarub dan 7 bidadari dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Apakah isi dari naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Bagaimana kisah cinta antara Jaka Tarub dan 7 bidadari? Apa saja pesan moral yang terdapat di dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Bagaimana karakter Jaka Tarub dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Siapa sebenarnya Jaka Tarub dan 7 bidadari dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Jaka Tarub adalah karakter utama dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari. Dia lahir di sebuah desa di Jawa dan terlahir sebagai seorang anak laki-laki yang berbakat. Dia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan, dan memiliki keahlian yang luar biasa dalam menyanyi. Di samping itu, ia juga memiliki sifat yang baik dan bermoral. 7 bidadari adalah para malaikat yang datang ke desa Jaka Tarub untuk mendengarkan suara yang indah yang dia miliki. Mereka jatuh cinta dengan Jaka Tarub dan memutuskan untuk menikah dengannya. Apakah isi dari naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari bercerita tentang kisah cinta antara Jaka Tarub dan 7 bidadari. Jaka Tarub adalah seorang anak laki-laki dari desa di Jawa yang berbakat dan memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan. 7 bidadari adalah para malaikat yang datang ke desa Jaka Tarub untuk mendengarkan suara yang indah yang dia miliki. Mereka jatuh cinta dengan Jaka Tarub dan memutuskan untuk menikah dengannya. Kisah ini juga memiliki banyak tema moral, seperti cinta, kejujuran, keadilan, dan kebajikan. Bagaimana kisah cinta antara Jaka Tarub dan 7 bidadari? Kisah cinta antara Jaka Tarub dan 7 bidadari dimulai ketika Jaka Tarub bertemu dengan para malaikat yang datang untuk mendengarkan suaranya. Mereka menyukai kemampuan bernyanyi dan berbicara dengan hewan yang dimiliki Jaka Tarub dan jatuh cinta dengannya. Setelah itu, mereka memutuskan untuk menikah dan tinggal bersama. Mereka berbagi kasih sayang dan kebahagiaan selama bertahun-tahun, sebelum mereka akhirnya berpisah. Apa saja pesan moral yang terdapat di dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari memiliki banyak pesan moral yang bisa dipetik oleh para pembaca. Pesan moral utamanya adalah cinta, kejujuran, keadilan, dan kebajikan. Hal ini dapat dilihat dari kisah cinta Jaka Tarub dan 7 bidadari yang berakhir dengan berpisah, tetapi mereka masih bisa bersikap baik dan menghargai satu sama lain. Selain itu, naskah drama ini juga menyampaikan bahwa orang yang punya kemampuan khusus harus menggunakannya untuk kebaikan dan kebahagiaan orang lain. Bagaimana karakter Jaka Tarub dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Karakter Jaka Tarub dalam naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari adalah seorang anak laki-laki yang berbakat dan memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan, serta memiliki keahlian yang luar biasa dalam menyanyi. Dia juga memiliki sifat yang baik dan bermoral. Karakter Jaka Tarub memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang lain dengan suaranya yang indah, dan juga kemampuan untuk menyenangkan orang lain dengan baik. Kesimpulan Naskah drama bahasa Jawa Jaka Tarub dan 7 Bidadari adalah sebuah karya sastra klasik yang memiliki unsur kebudayaan lokal. Naskah drama ini bercerita tentang Jaka Tarub, yang terlahir dari suatu desa di Jawa dan memiliki kemampuan untuk berbicara dengan hewan. Dia bertemu dengan 7 bidadari, yang datang untuk mendengarkan suara yang indah yang dia miliki. Mereka jatuh cinta, dan setelah itu, mereka menikah. Naskah drama ini juga menyampaikan banyak pesan moral, seperti cinta, kejujuran, keadilan, dan kebajikan. Karakter Jaka Tarub adalah seorang anak laki-laki yang berbakat, memiliki sifat yang baik dan bermoral, serta memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang lain.
JAKA TARUB Para Nawang lagi guneman ing kahyangan. Dheweke mudun saka kahyangan arep adus ing bumi. 1. Nawang Sekar “Ayo para dulur, dolan menyang bumi.” 2. Nawang Lintang “Wah...ayo. nanging dolan ing ngendi?” 3. Nawang Sari “Aku duwe ide, ayo adus ing sumber” 4. Nawang Wulan, Lintang, Sekar “nggawa slendhange Ayo....” Para Nawang teka ing sumber lan nyeleh slendhang ing dhuwur watu gedhe. 5. Nawang Seka “Wah...seger tenan banyune.” 6. Nawang Sari “Iya, bening banget” Nalika para Nawang padha dolanan banyu lan guyonan, Jaka Tarub liwat lan ngintip para Nawang. 7. Jaka Tarub “intip-intip Wah...sapa kuwi? Ayu tenan rupane.” Jaka Tarub duwe akal arep njupuk salah sawijining slendhang para Nawang. Supaya bisa kenalan marang salah sijine. 8. Jaka Tarub “Wah...slendhang endi sing arep dakjupuk? Iki wae wes.” Rada suwe, para Nawang mentas saka sumber. Para Nawang njupuk slendhang dewe-dewe. 9. Nawang Sari “Ayo padha mentas, langit wis arep peteng” 10. Nawang Sekar “Ayo bali, sesuk menyang kene maneh” 11. Nawang Wulan “bingung tolah-toleh Lho... ngendi slendhangku?” 12. Nawang Lintang “Iku mau kowe seleh ngendi?” 13. Nawang Wulan “nuding watu gedhe Ing watu gedhe kuwi, bareng mbakyu kabeh” 14. Nawang Sari “Apa ana manungsa liwat lan njupuk slendhangmu Nawang Wulan?” 15. Nawnag Lintang “Aku ora ndeleng ana manungsa liwat.” 16. Nawang Sekar “Piye iki, langit wis arep peteng.” 17. Nawang Sari “Iyo, yen ora ndang bali kahyangan bakal ditutup” 18. Nawang Lintang “Yen ngono, kowe ing kene wae, golekana slendhangmu. Yen wis ketemu kita bakal nyusul kowe” 19. Nawang Wulan “Inggih, Mbakyu.” 20. Nawang Sari “Ya wes ati-ati, Nawang Wulan.” Para Nawang mulih menyang kahyangan. Jaka Tarub teka lan nyedeki Nawang Wulan. 21. Nawang Wulan “susah Ana ngendi slendhangku ya?” 22. Jaka Tarub “Geneya kowe kok sedhih banget?” 23. Nawang Wulan “Aku kelangan slendhang, apa kowe ngerti?” 24. Jaka Tarub “Aku ora ngerti. Aku Jaka tarub, omahku ana ing desa kulon. Sapa jenengmu?” 25. Nawang Wulan “Aku Wulan, aku kesasar ana ing kene lan arep nggoleki slendhangku” 26. Jaka Tarub “Yen kowe gelem, kowe oleh nginep ing omahku. Sesuk isuk dakrewangi nggoleki slendhangmu kuwi” 27. Nawang Wulan “Wah...matur suwun Jaka Tarub” BABAK 2 Seminggu Nawang Wulan ana ing omahe Jaka Tarub lan dheweke isih ora nemokake slendhang iku. Sanalika, Jaka Tarub kesemsem marang Nawang Wulan. Dheweke nglamar lan rabi karo Nawang Wulan. 28. Jaka Tarub “Dinda, Akang budal menyang alas sek ya!” 29. Nawang Wulan “Iya, Kang. Mengko Dinda cepakake lawuh sing enak” Ing pawon Nawang Wulan arep adang sega gawe Jaka Tarub. Ora sengaja Nawang Wulan nemokake slendhange ing njero wadah beras. Dheweke kaget lan nangis. 30. Nawang Wulan “nangis Apa iki ana hubungane karo Kang Jaka?” 31. Wayah surup Jaka Tarub mulih saka alas lan ndeleng Nawang Wulan lagi nangis. 32. Jaka Tarub “Ana apa, Dinda?” 33. Nawang Wulan “nduduhake slendhange Apa iki ana hubungane karo Kakang?” 34. Jaka Tarub “Dinda, Akang njaluk sepuro. Kakang ora ana niat elek. Iku kabeh amarga Kakang tresna karo Dinda!” 35. Nawang Wulan “Sepurane, Kang. Dinda bakal bali menyang kahyangan. Dinda ora bisa ing kene terus” BABAK 3 Para Nawang ing kahyangan duwe pratanda yen slendhange Nawang Wulan wis ketemu. Dheweke mudun ing bumi nyusul Nawang Wulan. 36. Nawang Lintang “Dulur, batinku ngomong yen Nawang Wulan butuh pitulungan” 37. Nawang Sari “Ayo dulur, mudun menyang bumi nyusul Nawang Wulan” 38. Nawang Sekar “Ayo, aku khawatir marang Nawang Wulan.” BABAK 4 Ing sumber, Nawang Wulan lan sadulure bali menyang kahyangan. 39. Nawang Sari “Nawang Wulan, ayo kowe bali.” 40. Nawang Lintang “Kowe aja percaya marang manungsa kuwi” 41. Nawang Sekar “Ayo dulurku” 42. Nawang Wulan “Inggih mbakyu” 43. Jaka Tarub “nangis Dinda, kowe aja bali”
MR Mbok Randha SK Soma Kampret JT Jaka Tarub W Widadari ADEGAN I Ing omahe, Mbok Tarub karo Jaka Tarub lagi ngrembug babagan pepinginane Mbok Randha Tarub enggal duwe putu, nanging Jaka Tarub isih durung pengin palakrama. Kapara malah ora kepengin palakrama yen ora oleh widadari. Katungka tekane Soma Kampret kang ngajak Jaka Tarub golek manuk ing alas. MR “Le Tole… mambengi mbok kok ngipi nduwe putu! Kapan ta jane kowe rabi? Umurmu lo wis pira Le?” JT “Pripun Mbok? Wayah? Wayahipun tanggi nika lo pun katah. Panjenengan nyuwun setunggal mawon mangke dipunparingi.” MR “Gundulmu athos Le.. Rumangsamu gawe anak iku penak? Anak kuwi ora sokor mbrojol tapi ana prosese Le. Umurmu lo wis tuwek, apa ora sir nduwe anak?” JT “ Sepuh pripun ta Mbok? Kula lo taksih jaka ting-ting, luwih becik kula dhateng alas kalih Soma Kampret tinimbang mikiraken sandhang lan pangan putra kaliyan garwa.” MR “Yowis lah, karepmu! Pancen kowe cilik metisil ireng njlentheng, makane ta ora payu. Tak payokne paling ya ora enek sing gelem.” JT “Hoalah Mbok. Lhawong kula cemeng manis kados arjuna, masak ta mboten wonten sing purun? Mula kula mboten rabi amargi ngrantos widadari mandap saking kayangan. Masak arjuna rabi kalih tiyang ndesa.” MR “Yawes Le, lek kowe wegah rabi, tak aku ae sing rabi.” SK “Joko…Joko…Joko…” JT “Oe… ana apa Pret?” SK “Aku mau weruh manuk apik miber mlebu alas, ayune kaya widadari. Ora sir mburu? Mumpung aku gawa tulup.” JT “Tenane ta Pret? Yawis yoh. Mbok, kula pados widadari. Njenengan dongakne nggih” MR “Woo… pancen cah edan.” ADEGAN II Ing tengah alas, Jaka Tarub karo Soma Kampret lagi golek manuk. Dumadaken weruh ana kumlebate para widadari kang tumuju ing sawijining tlaga. Jaka Tarub karo Soma Kampret nginceng saka grumbulan lan sabanjure Jaka Tarub nyolong salah sijine slendhange widadari. Widadari sing kelangan slendhang lan ditinggal widadari liyane bali menyang kahyangan nangis-nangis banjur gawe sayembara. Sapa sing bisa aweh slendhang, yen wadon dipek sedulur, yen lanagarep disuwitani utawa didadekne bojo. Jaka menehi sarung marang Dewi Nawang Wulan. JT “Pret Kampret… Pret Kampret…” SK “Ana apa ta jane?” JT “Pener omongmu lha kae lo widadarine ayu banget kaya bintang film.” SK “Heleh endi lo? Widadari ning kene ya kepanasen ta Le..Le..” JT “Kae lo sawangen. Jane mripatmu katut ketulup apa piye ta?” SK “Menenga ta! Aku sik nulup manuk ki lo. Kleru kowe ngko sing tak tulup.” JT “Wista melu aku yoh!” SK “Eladalah… kuwi widadari ta Jok? Kok ayu temen ta. Aku ngipi ta iki?” JT Meneng tok karo ngowoh SK “Iki wis surup. Yoh mulih! Goleki mbokmu we ngko.” SK ngalih mlaku dhisik JT “Aku kudu iso ngrabi widadari iki. Kayata lagi kebanjiran segara madu, kapan maneh widadari ana ing kene. Tapi piye ya carane? Woo iya ya, apa tak jupuk slendhange wae ya? Ben ora iso mulih.” njupuk slendhange W “Duh Gusti.. nyang endi iki slendhangku? Piye iki ndonya wis surup, nanging aku ora iso mulih. Duh Gusti… tulungana aku. Aku sumpah yen ana sing bisa nemokake slendhangku, yen wadon bakal tak dadekne sadulur, yen lanang bakal tak dadekne bojo.” JT “Ana apa Putri sliramu kok melasne ati? kena apa nangis neng kono dhewekan? Wes gedhe semana masa nangis. Opo ora isin” W “Hahh.. Sopo kuwi sing takon. Kok ora ana wujude?” JT “Aku nyang kene, makane ta nduk madepo mburi” W nyawang mburine, “ Subhanalloh sampeyan niki sinten? JT “Ora kenal aku ta? Aku Jaka Tarub pemudha paling bagus, paling ganteng, paling cakep ing desa iki.“ W “Jaka Tarub?, Woo berarti sampeyan ingkang tukang ndamel tarub ana mantenan-mantenan niku ta? Hooh mboten lintu maneh” JT “E.. kok ngawut, aku ki Jaka Tarub dudu sing tukang nggawe Tarub.” W “ O.. ngoten” JT “ Saiki aku banjur takon. Sampeyan ki jenenge sapa, lan ana apa kok sedhih banget?” W “ Kula Nawang Wulan, widadari saking kayangan. Pripun ta Kangmas, slendhang kula ical lan kula mboten ngertos wonten pundi. Mula kula mboten saged wangsul wontenkayangan.” JT “ O.. ngono critane, kok melas temen. Kepriye lek sampeyan melu aku wae” W “ Tumut wonten pundi Kangmas?” JT “Nyang omahku, wes ayo aja panggah kakean takon wae. Tinimbang nyang kene dewe” W “Yawes kula tak melu sampeyan mawon” JT “Iki lo sarungku gaenen dhisik. Sliramu kayake kok kademen.” W “Maturnuwun Kangmas.” ADEGAN III Ing omahe Nyi Tarub. Jaka Tarub oleh restu lan sida urip bebrayan karo Dewi Nawang Wulan. MR “Lho…lho…lho Sapa kuwi Le? Ayune kok sundha langit. Lekmu nemu nendi? Nyolong wek e sapa? Alhamdulillah bariki aku nduwe putu.” JT “Hahaha… Leres ta Mbok kandhaku. Kula pikantuk widadari.” MR Kaget banget“Tenan ye Le kuwi widadari?” W “Inggih Bu, kula niki widadari saking kayangan. Mulane kula niki ayu sanget.” MR “Heleh..heleh ayu banget ta kowe Nduk.. Yawes mlebu o. Jok jaken mangan-mangan kana Jok!” W “Ngapunten Bu, kula mboten maem saklintune sekar melati.” MR “Yawes kana methilo ning ngarep omah. Ojo dientekne lo ya… Mboke ya doyan.” JT “Iso-iso ae Mbok.” bengi JT “Dik, rasa-rasane kok aku tresna marang sliramu.” W “Tresna niku napa ta Mas?” JT “Eladalah… tresna kok ya ora ngerti.” W “Mboten Kangmas.” JT “Dik, sliramu apa sudi urip bebrayan karo Kangmas?” W “Inggih Kangmas, kula purun amargi kula nggih tresna kalih njenengan.” JT “Mbok… entenana bariki kula rabi” MR “Ya mbok ngono. Gek ndang gaekno putu ya. Muga-muga anggenmu bebrayan tansah pinaringan kawilujengan.” W “Inggih maturnuwun Bu. Pangestunipun panjenengan.” W “Mas, rabi niku napa lo Mas?”
drama jaka tarub bahasa jawa